21 March 2022 13:17 WIB

Can You Use Low Octane Fuel For Your Car?

With fuel prices rising and being unstable, many are starting to look for alternatives for cars. For example, before, the car used 95 octane, because the price changes, then the owner decided to use 92 octane.

But, is it actually ok to use a lower octane than usual? There is an answer, it all depends on the compression ratio.

Compression ratio is the ratio of combustion chamber volume when the piston is at the highest position (Top Dead Center) and at the bottom position. For example, the ratio of 9:1, then when the piston is at the bottom position, the volume of the combustion chamber will be 9x greater than in the TDC position.

By knowing the compression ratio on the engine, we can find out which fuel is suitable. Because, engines with high compression ratio require higher octane to prevent knocking.

For a compression ratio around 9-10:1, it is enough to use 90 octane.

For a compression ratio around 10-11:1, it is recommended to use 92 octane.

Meanwhile, for engines with compression ratio of around 11-12:1, you should use octane 95.

However, the best guide is still the owner’s manual where the manufacturer provides the fuel recommendation.

If you use the octane below the recommended, then the engine will experience knocking which can damage the engine in the long run. Engine performance will also decrease.

However, there is another way to save car expenses without dropping octane levels, saving fuel.

One way to save fuel is to use eco tires such as Forceum Ecosa which can help reduce fuel consumption.

 

Indonesia 

Dengan harga bahan bakar yang sedang bergejolak, banyak yang mulai mencari alternatif bahan bakar untuk mobil. Misalnya sebelumnya sebuah mobil menggunakan oktan 95, karena harga yang berubah, maka pemiliknya menggunakan oktan 92.

Tapi, apakah sebenarnya baik jika menggunakan oktan yang lebih rendah dari biasanya? Ada jawabannya, semua tergantung dengan rasio kompresi.

Rasio kompresi adalah rasio ruang bakar ketika piston berada pada posisi paling tinggi (Top Dead Center) dan pada posisi paling bawah. Misalnya rasio 9:1, maka ketika berada pada posisi piston paling bawah, volume ruang bakar akan lebih besar 9x lipat dibandingkan pada posisi TDC.

Dengan mengetahui rasio kompresi pada mesin, kita bisa mengetahui bahan bakar mana yang cocok. Karena, mesin dengan kompresi tinggi memerlukan oktan yang lebih tinggi untuk mencegah knocking.

Untuk rasio sekitar 9-10:1, maka cukup menggunakan oktan 90.

Untuk rasio 10-11:1, maka sebaiknya menggunakan oktan 92.

Sementara itu, untuk mesin dengan kompresi 11-12:1, sebaiknya menggunakan oktan 95.

Namun, panduan terbaik tetaplah buku panduan kendaraan dimana pabrikan memberikan rekomendasi minimal yang pasti untuk penggunaan oktan.

Jika menggunakan oktan dibawah yang disarankan, maka mesin akan mengalami knocking yang bisa merusak mesin dalam jangka panjang. Performa mesin tentunya juga akan menurun.

Namun, ada cara lain juga dalam menghemat pengeluaran mobil tanpa turun level oktan, yaitu dengan menghemat bahan bakar.

Salah satu cara menghemat bahan bakar adalah dengan menggunakan ban eco seperti Forceum Ecosa yang bisa membantu mengurangi konsumsi bahan bakar.

 

Share