While driving, emergency situations can happen anytime and anywhere, including car overheating.

For this reason, it is important for every driver to have adequate knowledge and preparedness in handling such situations.

Overheating in a car can occur at any time when the engine temperature rises above average. If smoke suddenly appears from the hood, it could be due to an overheated engine. If the car's temperature indicator shows overheat, the car will lose power. Usually there will be a pinging sound or a loud knock, this could be due to engine overheating.

If these signs occur in your car, there is no need to panic. The following are the checking steps you can take when the engine overheats:

1. Pull over and stop as soon as it is safe enough to do so. 

2. Shift the gear to P (Parking, for Continuously Variable Transmission (CVT) vehicles) or to Neutral (for manual transmission vehicles) and apply the parking brake. If the A/C is on, turn it off. 

3. If there are droplets of engine coolant under the vehicle or steam coming out of the hood, turn off the engine. Do not open the hood until the coolant stops working or the vaporization stops. If there is no visible engine coolant leak and no vapor, leave the engine running and check to make sure the engine cooling fan is operating. If the fan is not running, turn off the engine.

4. Check for engine cooling water leaks from the radiator, hoses or under the vehicle. (If A/C has been used, cold water will drip when you stop, which is normal.) 

5. If engine cooling water is leaking, turn off the engine immediately.

6. If you cannot find the cause of overheating, wait for the engine temperature to return to normal. Then, if the engine cooling water is running low, carefully add engine cooling water to the reservoir to raise the engine cooling water level in the reservoir to the halfway mark. 

7. Proceed with caution, watching out for further signs of overheating.

Indonesia

Saat mengemudi, situasi darurat bisa terjadi kapan saja dan di mana, termasuk overheat pada mobil.

Untuk itu, penting bagi setiap pengemudi untuk memiliki pengetahuan dan kesiapan yanng memadai dalam menangani situasi tersebut.

Overheat pada mobil bisa terjadi kapan saja ketika suhu mesin mengalami kenaikan di atas rata-rata. Apabila tiba-tiba muncul asap dari kap mesin, bisa saja dikarenakan mesin yang overheat. Jika indikator temperatur mobil menunjukkan panas berlebih (overheat), mobil akan mengalami kehilangan tenaga. Biasanya akan terdengar bunyi ping atau ketukan keras, hal ini bisa saja terjadi karena mesin terlalu panas (overheating).

Jika tanda-tanda tersebut terjadi pada mobil, maka tidak perlu panik. Berikut ini adalah langkah pengecekan yang bisa Anda lakukan ketika mesin overheat:

1. Menepi dan berhenti segera setelah cukup aman untuk melakukannya. 

2. Pindahkan gear ke posisi P (Parkir, untuk kendaraan Continuously Variable Transmission (CVT)) atau ke Netral (untuk kendaraan bertransmisi manual) dan terapkan rem parkir. Jika A/C aktif, matikan. 

3. Jika ada tetesan air pendingin mesin (coolant) di bawah kendaraan atau uap keluar dari kap mesin, matikan mesin. Jangan buka kap mesin hingga pendingin berhenti bekerja atau penguapan berhenti. Jika tidak terlihat adanya kebocoran air pendingin mesin dan tidak ada uap, biarkan mesin hidup dan periksa untuk memastikan kipas pendingin mesin beroperasi. Jika kipas tidak bekerja, matikan mesin.

4. Periksa kebocoran air pendingin mesin dari radiator, selang atau di bawah kendaraan. (Jika A/C telah digunakan, air dingin akan menetes saat Anda berhenti, itu adalah hal normal.) 

5. Jika air pendingin mesin bocor, segera matikan mesin.

6. Jika Anda tidak dapat menemukan penyebab overheating, tunggu hingga temperatur mesin kembali normal. Kemudian, jika air pendingin mesin menyusut/habis, tambahkan air pendingin mesin ke reservoir dengan hati-hati untuk menaikkan level air pendingin mesin di reservoir hingga tanda setengahnya. 

7. Lanjutkan dengan hati-hati, waspada terhadap tanda-tanda terlalu panas/overheating lebih lanjut.